LPK Talenta School resmi menjadi LPK Pemagangan Swasta (Sending Organization).
TALENTA SCHOOL
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA

Partikel Dasar

NO

PARTIKEL

KETERANGAN

1.

wa dan ga

 

Digunakan jika kata ganti orang atau benda digunakan sebagai subjek.

Seperti, watashi, anata dsb.

Penggunaan wa atau ga belum cukup jika kita membuat sebuah kalimat. Untuk itu kita harus menempatkan desu, dewa arimasen, deshita, dewa arimasen deshita (dengan syarat tidak ada kata kerja)

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

watashi

Watashi wa gakusei desu

Saya adalah siswa

gakusei

 

 

 

 

watashi

Watashi ga gakusei desu.

Saya adalah siswa.

gakusei

 

 

 

 

Keterangan

: 1. bunyi u dalam kata desu diucapakan lemah,  sehingga terdengar des. Desu disingkat dari de arimasu, yang artinya kira-kira “adalah” atau tidak diterjemahkan sama sekali.

 

 

  2. wa

: lebih menekankan predikat

 

      ga

: menekankan subjeknya.

 

 

 

 

2.

no

1.

Menyatakan kepemilikan

 

Contoh :

 

Watashi

: saya

Watashi no tokei

Jam milik saya

Tokei

: jam

 

okaa-san

: ibu

Okaa-san no kimono

Kimono milik ibu

Kimono

: kimono

 

2.

Menerangkan benda yang dimaksud.

no” di sini berfungsi menjelaskan secara lebih detail. (kira-kira mempunyai arti “yang” (dalam bahasa Indonesia)).

 

Contoh :

ano

hidari

e

kirei

: itu

Ano hidari no e ga kirei desu.

Yang sebelah kiri itu, lukisannya indah.

 

Lukisan yang sebelah kiri itu indah (bentuk sederhana)

: sebelah kiri

: lukisan

: indah

 

Partikel no dengan kata sifat/keterangan, digunakan untuk menggantikan kata benda yang telah disebut lebih dahulu.

takai no

yang mahal.

hontoo no

yang benar.

ima no

yang sekarang.

 

ichiban

: yang terhebat

Ichiban no eiyuu wa Naruto desu.

Yang terhebat, pahlawan, adalah Naruto..

 

Pahlawan terhebat adalah Naruto. (bentuk sederhana)

eiyuu

Naruto

: pahlawan

: naruto

 

3.

Penggunaan dalam bilangan pecahan dan decimal

 

Contoh :

 

 

 

1/2

: Nibun no ichi

 

 

1/4

: Yonbun no ichi

 

2/3

: Sambun no ni

 

 

 

4.

Penggunaan lain

 

Contoh :

kumo

: awan

Kumo no ue ni.

Di atasnya awan

 

Di atas awan (disempurnakan)

ue

: di atas

ni

: Partikel  Bantu yang menyatakan lokasi

 

 

 

 

 

 

 

3.

de (mempunyai dua fungsi umum)

1.

.

Untuk menyatakan tempat.

Berarti  “di” sebelum keterangan tempat.

 

Contoh :

watashi

: saya

Watashi kissaten de hataraku.

Di kafe, (saya) bekerja

 

Saya bekerja di kafe. (bentuk sederhana)

kissaten

: kafe

hataraku

: bekerja

 

watashi

: saya

Watashi wa asoko de matteta

Di sana (saya) menunggu

 

Saya menunggu di sana. (bentuk sederhana)

asoko

: sana

matteta

: menunggu (lampau)

 

2.

Untuk menyatakan cara

berarti “dengan”

 

 

Contoh :

watashi

: saya

Watashi wa basu de iku

Saya pergi dengan (menggunakan) bis.

iku

: pergi

basu

: bis

 

 

 

 

watashi

: saya

Watashi wahashi de taberu.

Saya makan dengan (menggunakan) sumpit

taberu

: makan

hashi

: sumpit

 

 

 

 

ano hito

: orang itu

Ano hito wa hitori de ikiru.

Orang itu sendirian menjalani hidup.

 

Orang itu hidup sendiri. (bentuk sederhana

hitori

: sendiri

(seorang diri)

ikiru

: (menjalani) hidup

 

 

 

 

3

Penggunaan lain

Berarti “ke (dalam)”

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

watshi

: saya

Watashi wa Indonesiago de yaku

Saya menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

yaku

: menerjemahkan

Indonesiago

: bahasa Indonesia

 

4.

ni

 

Secara umum, partikel ‘ni’ memiliki kegunaan yang luas. Penggolongannya sendiri dapat dijabarkan sebagai berikut ini

Sekilas, penggunaan partikel ‘ni’ di sini mirip dengan partikel ‘de’ yang telah dibahas sebelumnya. Meskipun begitu, ada perbedaan kecil yang harus diperhatikan

 

1

Menyatakan suatu tempat

Partikel ‘ni’ digunakan untuk menjelaskan situasi tempat. Sedangkan partikel ‘de’ berfungsi menjelaskan lokasi berlangsungnya kejadian.

 

Contoh :

daigaku

: kampus

Daigaku ni, rabu ga aru

Di kampus, terdapat laboratorium

rabu

: laboratorium

aru

: ada/terdapat

 

 

 

 

kare

: dia

kare wa hoteru ni tomuru.

Dia menginap di hotel.

hoteru

: hotel

tomuru

: menginap

 

 

 

 

Contoh lain :

 

kono ni.

Di sini.

 

 

 

 

Perhatikan bahwa :

partikel ‘ni’ hanya menjelaskan situasi di suatu tempat. Jika Anda hendak menuliskan suatu kejadian dengan keterangan tempat, maka Anda harus mengunakan partikel ‘de’.

(partikel ni dipakai jika tidak terdapat aktifitas dalam suatu kalimat)

 

Contoh :

Penggunaan yang salah

 

Asoko ni, watashi ga matteta

Di sana, saya menunggu.

 

 

 

Penggunaan yang benar

Asoko de, watashi ga matteta

 

 

 

 

Penggunaan yang salah

 

Watashi wa toshoka ni hon o yo mu.

Saya membaca buku di perpustakkaan

 

 

 

Penggunaan yang benar

 

Watashi wa toshoka de hon o yo mu.

 

 

 

 

Meskipun begitu, terkadang beberapa lirik lagu (yang kalimatnya terpenggal-penggal) mengesankan seolah kedua partikel ini bisa dipertukarkan

 

Contoh :

Kokoro no naka ni …

Kokoro no naka de …

di dalam hatiku

 

 

Sebenarnya ini agak menipu. Penggunaan partikel di atas tidak menyertakan kalimat lanjutan, yang boleh jadi sifatnya menjelaskan kegiatan (harus menggunakan ‘de’) — atau sekadar menjelaskan situasi (harus menggunakan ‘ni’).

 

 

 

 

2

Menyatakan waktu

Partikel ‘ni’ juga bisa digunakan untuk menyatakan waktu berlangsungnya suatu peristiwa. Umumnya digunakan bersama dengan bilangan jam ataupun penunjuk waktu lainnya.

 

Contoh :

 

 

 

ichiji

: jam satu

Ichiji ni, watashi ga iku.

Saat pukul satu, saya pergi

watashi

: saya

iku

: pergi

 

 

 

 

Juunigatsu

: Desember

Juunigatsu ni, yuku ga furu.

Saat Desember, salju turun

yuki

: salju

furu

: jatuh/turun

 

 

 

 

 

Contoh lain :

 

goji ni okimashita.

Saya bangun pada jam lima.

 

 

 

 

 

3

Menjelaskan keadaan subyek

Untuk penggunaan ini, partikel ‘ni’ tidak berdiri sendiri, melainkan ditemani oleh partikel ‘wa’. Dengan demikian, polanya akan menjadi “[subyek] ni wa…”

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

watashi

: saya

Watashi ni wa, sore de ii

Kalau bagi saya, hal itu tidak masalah

sore

: (hal) itu

ii

: baik (tidak masalah)

 

 

 

 

yo no naka

: dalam dunia ini

Yo no naka ni wa, mahou kishi ga aru

Di dalam dunia ini, terdapat ksatria sihir

mahou kishi

: ksatria sihir

aru

: ada/terdapat

 

 

 

 

4

Menjelaskan perlakuan obyek pada subyek

Misalnya Anda punya teman, yang mengalahkan Anda dalam bermain game. Maka, dalam bahasa Indonesia, hal itu bisa digambarkan sebagai berikut

 

 

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

 

Saya kalah melawan dia

 

 

 

 

 

 

 

 

Maka dalam bahsa jepang boleh ditulis

 

watashi

: saya

Watashi wa aitsu ni maketa

Saya kalah dari dia

 

aitsu

: oramg itu/dia (informal)

 

maketa

: kalah (bentuk lampau dari makeru)

 

Pada dasarnya, penggunaan partikel ‘ni’ yang ini berfungsi menunjukkan apa yang dilakukan obyek (dia) kepada subyek (saya).

 

 

 

Contoh lain :

 

awadateru

: memukul

Yuke wa Shin ni awadateru

Yuke ditampar oleh Shin

 

Yuke & Shin

: menampar

 

 

 

 

 

 

 

 

sensei ni shikararemashita.

Saya dimarahi oleh guru.

 

 

 

 

 

5.

Penggunaan bersama partikel o

Bila menunjukkan objek atau (kata ganti digunakan sebagai penderita) dalam kalimat, maka ditambahkan partikel o atau ni (pada, kepada)

 

 

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

 

Tegami

: surat

Tegami o kaku

Saya menulis surat

 

kaku

: menulis

 

 

 

 

 

 

Tanaka-san

: Tuan tanaka

Tanaka-san ni tegami o kaku.

Saya menulis surat kepada Tuan Tanaka.

 

tegami

: surat

 

kaku

: menulis

 

 

 

 

 

 

Perbedaan o dan ni

 

o

: Digunakan pada objek langsung

 

ni

: Digunakan pada objek tak langsung.

 

 

 

 

 

6.

Ni di depan kata benda, berarti untuk

 

 

Contoh :

 

Kaimono ni ikimasu.

Pergi untuk berbelanja.

 

 

5.

he (berarti “ke”)

 

Partikel ‘he’ (atau biasa diucapkan ‘e’) berfungsi untuk menunjukkan arah.atau menyatakan arah dari suatu pergerakan/aktivitas.

Contoh :

watashi

: saya

Watashi wa daigaku e iku.

Saya pergi ke kampus

daigaku

: kampus

iku

: pergi

 

 

 

 

6.

mo

(mo..mo..)

 

Mo                  : juga

Mo…mo…      : baik….maupun…..

 

Contoh :

 

 

 

Anata wa gakusi desu

: Kamu adalah siswa

Watashi mo gakusei desu

: Saya juga siswa

Anata mo watashi mo gakusei desu

: baik kamu maupun saya adalah siswa.

 

 

 

 

Sakana niwa te mo ashi mo arimasen

: Ikan tidak mempunyai baik tangan maupun kaki.

 

 

 

 

7.

ya dan to

 

Partikel yaa dan to meiliki ari yang sama yaitu “dan”, namun penggunaannya berbeda.

Fungsinya adalah untuk menyatakan sejumlah benda secara bersamaan

 

to

: digunakan untuk menyatakan himpunan lengkap

ya

: dipakai untuk menyatakan himpunan sebagian

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

watashi

: saya

Watashi to Taro wa tomodachi desu.

Saya dan Taro adalah teman dekat

tomodachi

: steman

Taro

: nama orang

 

 

 

 

Keterangan

: Dalam contoh di atas, subyek dibatasi pada “saya” dan “Taro”. Dengan kata lain, hanya “saya” dan “Taro” yang menjadi pokok pembicaraan di sini. Sedangkan penggunaan partikel ya agak sedikit berbeda.

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

kafeteria

: kafetaria

Shiki ya Arihiko ga kafetaria ni iru

Shiki dan Arihiko berada di kafetaria

iru

: ada/berada

Shiki & Arihiko

: nama orang

 

 

 

 

Keterangan

: Dalam penggunaan di atas, terlihat bahwa Shiki dan Arihiko sama-sama berada di kafetaria. Meskipun demikian, tidak hanya mereka berdua saja yang ada di kafetaria — melainkan juga terdapat orang-orang lain.

 

Dapat dikatakan bahwa partikel ‘to’ mewakili complete list. Sedangkan partikel ‘ya’ menyatakan incomplete list.

 

Conto lain :

 

 

 

Hon ya zasshi ya shimbun ya nado ga arimasu.

 

Ada buku, majalah, surat kabar dan lain-lain.

Gakko ya kyookai ya uchi nado ga arimasu.

Ada sekolah, gereja, rumah dan lain-lain.

 

 

 

 

9.

kara

 

Partikel “kara” memiliki tiga fungsi dalam kalimat bahasa Jepang, dengan pembagian sebagai berikut :

 

 

 

 

 

1.

Menyatakan asal

Dalam konteks ini, “kara” dipakai untuk menjelaskan dari mana suatu benda berasal.

 

Misalnya Anda hendak menjelaskan bahwa Anda baru saja datang dari Jakarta. Dalam bahasa Jepang, Anda bisa menggunakan kalimat sebagai berikut :

 

Watashi

: saya

Watashi wa Jakarta kara kita.

Saya datang dari Jakarta.

 

kita

: datang (bentuk lampau dari kuru)

 

Contoh lain

 

 

 

 

kimi

: kamu

Kimi kara no purezento wa daisuki desu.

Hadiah dari kamu, (saya) sangat suka.
(literal)

Saya) sangat menyukai hadiah dari kamu.
(bentuk kalimat disempurnakan)

 

purezento

: hadiah

 

daisuki

: sangat suka

 

 

 

 

 

2.

Menyatakan sejak (mulai dari)

 

 

Contoh :

 

 

 

nananen mae

: tujuh tahun lalu

Nananen mae kara, Taro wa BA de hataraku.

Sejak tujuh tahun lalu, Taro bekerja di bar.

ba

: bar

 

hataraku

: bekerja

 

 

 

 

daigaku toki

saat kuliah / waktu kuliah

Daigaku toki kara, ano futari wa tomodachi desu.

Sejak kuliah, mereka berdua teman baik.
(literal)

 

Mereka berdua teman baik sejak kuliah.
(bentuk kalimat disempurnakan)

 

ano futari

dua orang itu / mereka

tomodachi

teman baik

 

 

 

 

 

depaato

: pusat pertokoan

Depato wa gozen hachiji kara desu.

Pusat pertokoan (buka) mulai jam 8 pagi.

 

gozen-hachiji

: jam 8 pagi

 

 

 

 

3.

Menyatakan sebab

Untuk penggunaan partikel ini mempunyai arti “karena”

Tujuannya adalah menghubungkan dua buah klausa dengan hubungan sebab-akibat

 

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

okane

: uang

Okane ga aru kara, karaoke he ikimashou!

Karena kita ada uang, mari pergi karaoke

 

aru

: ada (memiliki)

ikimashou

: ayo pergi

 

 

 

 

 

jikan

: waktu

Jikan ga nai kara, watashi wa kurasu he (e) hashiru.

Karena kehabisan waktu, saya berlari ke kelas.

 

nai

: tidak ada / kehabisan

kurasu

: kelas

 

hashiru

: berlari

 

 

 

 

10.

made

 

 

Partikel made merupakan kebalikan fungsi partikel kara.

Jika “kara” berfungsi menyatakan “sejak atau mulai”, maka made beerfungsi menyatakan “hingga” atau “sampai”.

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

juunigatsu

: Desember

Juunigatsu made, Arima-san ga Yokohama ni imasu.

Hingga bulan Desember, Tuan Arima berada di Yokohama
(literal)

 

Tuan Arima berada di Yokohama hingga bulan Desember.
(bentuk alternatif)

imasu

: ada / berada (bentuk -masu dari iru)

 

 

 

 

depaato

: pusat pertokoan

Depato wa gogo juuji kara desu.

Pusat pertokoan (buka) sampai  dari jam 10 malam

gogo-juuji

: jam 10 malam

 

 

 

 

Partikel “made” bisa juga digunakan untuk menjelaskan “hingga kondisi tertentu”. Misalnya,

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

moetsukiru

kelelahan / tak mampu lagi bekerja

Moetsukiru made, ore wa ganbaru

Sampai tak mampu lagi, saya akan berjuang!
(literal)

 

Saya akan berjuang sampai tak mampu lagi!
(bentuk alternatif)

ore

Saya (laki-laki, informal)

ganbaru

berjuang

 

 

 

 

asa

pagi

Asa ga kuru made, boku wa nemurenai

 

Hingga pagi tiba, saya tak bisa tidur.

kuru

tiba

boku

Saya (untuk laki-laki)

nemurenai

tak bisa tidur

 

 

 

 

11.

kara..made

 

Berarti

: sejak …. hingga ….

: mulai …. sampai

 

 

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

1.

Kara

 

 

Depaato wa nanji kara desuka.

Pusat pertokoan (buka) mulai jam berapa?

 

 

(Depaato wa) gozen 8ji kara desu.

(Pusat pertokoan (buka)) mulai jam 8 pagi.

 

 

 

2.

Made

 

 

Depaato wa nanji made desuka.

Pusat pertokoan (buka) sampai jam berapa?

 

 

(Depaato wa) gogo 10ji made desu.

(Pusat pertokoan (buka)) sampai jam 10 malam.

 

 

 

 

 

3.

Kara …made…

 

Depaato wa nanji kara nanji made desuka.

Pusat pertokoan (buka) jam berapa sampai jam bearpa?

 

 

(Depaato wa gozen 8ji kara gogo 10ji desu.

(pusat pertokoan (buka)) jam 8 pagi sampai jam 1o malam.

 

 

 

 

 

                         

 


Talenta School Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan LP2K TALENTA SCHOOL Transaksi via ATM yang sah hanya transaksi ke Rekening atas nama LP2K Talenta School
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free