LPK Talenta School resmi menjadi LPK Pemagangan Swasta (Sending Organization).
TALENTA SCHOOL
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA

Kata Kerja berobjek

 

 

 

 

1.

Kata kerja berobjek

Partikel yang digunakan untuk kata kerja yang mempunyai objek adalah “o”

 

Contoh :

 

 

 

Watashi wa hon o kaimasu.

Saya membeli buku.

 

 

Watashi wa nihingo o benkyoshimasu.

Saya belajar bahasa Jepang.

 

 

Watashi wa gohan o tabemasu.

Saya makan nasi.

 

 

Watashi wa koohi o nomimasu.

Saya minum kopi.

 

 

 

 

2.

Kata kerja bertujuan

Cara pembentukan :

 

Perhatikan kata kerja bertujuan di bawah ini :

 

Tabe masu

: Tabe ni ikimasu.

Pergi untuk makan.

 

 

 

: tabe ni kimasu.

Datang untuk makan.

 

 

 

: tabe ni kaerimasu

Pulang untuk makan.

 

 

 

 

 

 

 

Nomimasu.

: nomi ni ikimasu

Pergi untuk minum.

 

 

 

: nomi ni kimasu.

Datang untuk minum.

 

 

 

: nomi ni kaerimasu

Pulang untuk minum.

 

 

Jadi ~masu pada kata kerja di atas dihilangkan kemudian di

 

 

tambahkan 

ni ikimasu.

 

 

 

ni kimasu.

 

 

 

ni kaerimasu.

 

 

 

 

 

 

Contoh kalimat :

 

 

 

Watashi wa e ikimasu.

Saya pergi.

 

 

Watashi wa e benkyoshi ni ikimasu.

Saya pergi untuk belajar.

 

 

Watashi wa gakko e nihonggo o benkyoshi ni ikimasu.

Saya pergi ke sekolah untuk belajar bahasa Jepang.

 

 

 

 

3.

Kata kerja yang di gabungkan dengan kata benda (bentuk atribut)

Kata kerja bentuk atribut terdiri dari :

 

1. kata kerja bentuk kamus.

 

Dapat digabungkan dengan baik benda hidup maupun benda mati.

 

Contoh :

 

 

Iku hito

Orang yang pergi

 

Iku basu

Bis yang pergi

 

Kuru densha

Trem yang datang

 

Hanasu gakusei

Siswa yang bicara

 

Nomu otoko no hito

Laki-laki yang minum

 

Utau tori

Burung yang berkicau

 

 

 

 

Contoh kalimat:

 

 

Ani-san wa Makassar e iku.

Ani pergi ke Makasssar

 

Makassar e iku hito wa Ani-san desu.

Orang yang pergi ke Makassar adalah Ani.

 

 

 

 

 

2. kata kerja bentuk ~nai.

 

 

Kata kerja bentuk menyangkal yang dapat digabungkan dengan kata benda, (bukan “masen”)

 

 

Contoh :

 

 

 

Ikanai hito

Orang yang tidak pergi

 

 

Ikanai kisha

Kereta api yang tidak pergi

 

 

Ikanai gakusei

Siswa yang tidak pergi

 

 

Benkyooshinai seito

Siswa yang tidak belajar

 

 

Tabenai kodomo

Anak yang tidak makan

 

 

 

 

 

 

Contoh kalimat :

 

 

 

Ani-san wa Makassar e ikanai desu.

Ani tidak pergi ke Makassar.

 

 

Makassar e ikanai hito wa Ani-san desu.

Orang yang tidak pergi ke Makassar adalah Ani.

 

 

 

 

 

 

3. kata kerja bentuk ~ta.

 

 

 

Kata kerja bentuk lampau yang dapat digabungkan dengan kata benda. (bukan “mashita”)

 

 

Contoh :

 

 

 

Itta hito

Orang yang telah pergi. (iku)

 

 

Itta hito

Orang yang telah berkata. (iu)

 

 

Yonda seito

Orang yang telah membaca.

 

 

Kita basu

Bis yang telah datang.

 

 

 

 

 

 

Contoh kalimat :

 

 

 

Ani san wa Nihon e itta desu.

Ani telah pergi ke Jepang.

 

 

Nihon e itta hito wa Ani-san desu.

Orang yang telah pergi ke Jepang adalah Ani.

 

 

 

 

 

Kata kerja “to iimashita (iu)”

Berarti “katanya, berkata, dikatakan atau disebut”, digunakanuntuk kalimat langsung maupun kalimat tak langsung.

Pola kalimatnya biasanya digunakan dalam situasi lampau, sehingga menjadi to iimashita.

 

 

 

Contoh 1 :

 

 

 

Sensei wa, “Koko de yominasai”, to iimashita.

Guru berkata : “Bacalah di sini”.

 

 

Guru mengatakan :”Bacalah di sini”.

 

 

“Bacalah di sini” kata guru.

 

 

 

 

 

 

Contoh 2 :

 

 

 

Sensei wa, “Koko yonde kudasai”, to seito iimashita.

Guru berkata pada siswa : “Bacalah di sini.

 

 

Guru mengatakan : “Bacalah di sini” kepada siswa.

 

 

“Bacalah di sini” kata guru kepada siswa.

 

 

 

 

 

 

Contoh 3 :

 

 

 

Ano atarashii seito wa, Dewi-san” to iimashita.

Siswa baru itu bernama, “Dewi”.

 

 

Kore wa, “Nihon no zasshi” to iimashita.

Inilah yang disebut “Majalah Jepang”.

 

 

 

 

 

 

to iimashita digunakan pada kalimat tunggal, tetapi untuk kalimat majemuk, digunakan to itte, …… mashita.

 

 

Contoh :

 

 

 

Seito  wa, “Hai” to iimashita.

Soshite, o zasshi o yomimashita.

Siswa berkata, “Ya” lalu membaca majalah

 

 

 

 

 

 

Seito wa, “Hai” to itte, o zasshi o yomimashita

Siswa berkata, “Ya” lalu membaca majalah.

 

 

 

 

 

 

“Hai” to itte, seito wa zasshi o yomomashita.

“Ya” katanya, lalu siswa membaca majalah.

 

 

 

 

 

Kata kerja “menerima” (itadaku & morau)

Berarti “menerima

 

1. itadaku digunakan terhadap orang yang dihormati atau atasan kita.

 

2. morau digunakan terhadap orang yang sederajat atau yang lebih rendah.

 

 

Contoh :

 

 

 

Watashi no sensei kara kono hon o itadakimashita.

Saya menerima kamus ini dari guru saya.

 

 

Watashi no tomodachi kara kono hon o moraimashita.

Saya menerima kamus ini dari teman saya.

 

 

Doni-san wa Tomi-sensei ni hon o moraimashita

Doni menerima buku dari Tomi sensei

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

 

 

 

Ni pada kalimat di atas berarti “dari” dan dapat digantikan dengan partikel kara, yang artinya sama "dari".

 

 

 

 

 

Kata kerja “memberikan” (agemasu, kudasaru & kureru)

Berarti “memberikan”

 

 

1. agemasu

 

2. kudasaru digunakan terhadap orang yang dihormati atau atasan kita.

 

3. kureru digunakan terhadap orang yang sederajat atau yang lebih rendah, atau keluarga.

 

Contoh :

 

 

 

Watashi koibito ni hana o agemasu

Saya memberikan bunga kepada pacar.

 

 

Sensei ga (watashi ni) kono hon o kudasaimashita.

Guru memberikan saya buku.

 

 

Nobita-san ga (watashi ni) hon o kuremashita.

Nona Nobita memberikan saya buku.

 

 

Haha wa (watashi ni) omocha o kuremashita

Ibu memberikan mainan kepada saya

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

 

 

 

Umumnya karena kata kudasaimasu & kuremasu selalu mempunyai arah "kepada saya" maka kata watashi ni bisa dihilangkan tanpa mengubah arti menjadi:

 

 

Haha wa omocha o kuremashita.

Ibu memberikan mainan kepada saya

 

 

 

 

 

Kata kerja (~te shimaimasu)

1. Menyatakan suatu kebingungan, penyesalan pembicara dalam situasi yang sulit (tidak sengaja ter/me + kata kerja).

 

 

 

Contoh :

 

 

 

Hon o nakushite shimaimashita

Saya kehilangan buku.

saya telah menghilangkan buku.

 

 

 

 

 

 

Keterangan :

 

 

 

Perasaan menyesal si pembicara lebih menonjol dari pada diungkapkan hanya dengan: hon o nakushimashita (nakusu)

 

 

 

Jitensha ga kowarete shimaimashita.

Sepeda saya rusak.

 

 

 

 

 

 

2. Dipakai untuk menunjukkan kegiatan yang telah selesai dilakukan, telah habis atau telah selesai.

~te shimaimashita lebih kuat dari pada mashita saja.

 

 

 

 

Contoh :

 

 

 

Shigoto ga owarimashita

Pekerjaan telah selesai.

 

 

Shigoto ga owatte shimaimashita.

Pekerjaan telah selesai.

 

 

 

 

 

 

Kemudian untuk menyatakan suatu perbuatan yang akan selesai di waktu yang akan datang, dipakailah bentuk ~te shimaimasu.

 

 

Contoh :

 

 

 

Hirugohan madeni repooto o kaite shimaimasu.

saya akan menulis laporan sampai saat makan siang.

 

 

 

 

 

 

sebagai tambahan, dalam percakapan atau dalam bentuk biasa, kedua pola di atas dapat di uabh menjadi bentuk plain / futsuu menjadi:

 

 

~te shimaimasu      

: chau

tabete shimaimasu

 

 

 

 

tabechau

 

 

 

 

 

 

 

~te shimaimashita   

: chatta

nete shimaimashita

 

 

 

nechatta

 

 

 

kowarete shimaimashita

 

 

 

kowarechatta


Talenta School Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan LP2K TALENTA SCHOOL Transaksi via ATM yang sah hanya transaksi ke Rekening atas nama LP2K Talenta School
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free