Kata Sifat
KATA SIFAT
Pengunaan kata sifat di dalam Bahasa Jepang kadang-kadang dapat memusingkan, namun penjelasan dibawah ini mungkin cukup untuk memahami sebagian dari rumus-rumus dan hukum-hukum pengunaannya di Bahasa Jepang yang benar.
Di dalam Bahasa Jepang, terdapat tiga buah jenis kata sifat, 1. kata sifat な(na) 2. kata sifat い(i) dan 3. jenis kata sifat ketiga/ kata sifat asli sangatlah sedikit jumlahnya. |
||||||||||||
|
||||||||||||
Perhatikan kedua jenis kata sifat |
||||||||||||
|
||||||||||||
|
Kata sifat |
|||||||||||
------------- |
keiyooshi |
keiyoodooshi |
||||||||||
Definisi (ciri-ciri) |
Kata sifat yang selalu diakhiri dengan huruf ~i. (namun ada beberapa kata sifat yang berakhiran ~i, tetapi tidak termasuk golobgan keiyooshi. Hal ini disebabkan huruf “i” pada kata tersebut disuarakan “e”. |
Kata sifat yang tidak diakhiri dengan huruf ~i. Sebenarnya keiyoodooshi berakhiran dengan ~da, namun tidak pernah diucapkan, jadi di sini kami menghilangkannya. |
||||||||||
Contoh : |
Contoh : |
|||||||||||
aimai |
kabur |
genki |
sehat |
|||||||||
kirai |
tidak suka |
kinben |
rajin |
|||||||||
kirei |
cantik |
baka |
bodoh |
|||||||||
saiwai |
beruntung |
joozu |
pandai |
|||||||||
zonzai |
gegabah |
shinsetsu |
ramah |
|||||||||
|
|
|||||||||||
Untuk menerangkan sifat dari kata benda (kata sifat digabungkan dengan kata benda)
|
Cara & penggunaan |
|||||||||||
Dipakai di depan kata benda tersebut. Caranya : |
Dipakai di depan kata benda tersebut. Caranya |
|||||||||||
Kata sifat langsung digabungkan pada kata benda tersebut. Contoh : |
Dengan menambahkan ~na sesetelah kata sifat. Contoh : |
|||||||||||
Kuroi kaban |
Tas (yang) hitam |
Kinben na hito |
Orang yang rajin. |
|||||||||
Akai hon |
Buku (yang) merah |
Kirei na onna |
Wanita yang cantik. |
|||||||||
Kawai kodomo |
Anak (yang) lucu |
Shinsetsu na otoko |
Lelaki yang ramah. |
|||||||||
|
|
|||||||||||
Kalimat positif |
||||||||||||
Present (akan datang) |
Past
|
Present (akan datang) |
Past
|
|||||||||
Sore wa takai hon desu. |
Sore wa takai hon deshita. |
Mila san wa kirei na onna desu. |
Mila wa kirei na onna deshita. |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Itu adalah buku yang mahal. |
Dulu, itu buku yang murah. |
Mila adalah wanita yang cantik. |
Dulu, Mila wanita yang cantik |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Kalimat negatif |
||||||||||||
Present |
Past |
Present |
Past |
|||||||||
Sore wa chiisai uchi dewa arimasen
|
Sore wa chiisai uchi dewa arimasen deshita. |
Kare wa kinben na seito dewa arimasen.. |
Kare wa kinben na seito dewa arimasen deshita. |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Ini bukan rumah yang kecil |
Dulu, ini bukan rumah yang kecil |
Dia bukan murid yang rajin. |
Dulu, dia bukan murid yang rajin. |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Sebagai predikat |
Kalimat positif |
|||||||||||
Present |
Past (Bentuk biasa atau akhiran ~i diganti dengan ~katta).
|
Present |
Past (Bentuk biasa atau menambahkan ~datta dibelakang kata sifat). |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Kono tokei wa furui desu
|
Kono tokei wa furui deshita (furukatta desu).
|
Ano gakusei wa shoojiki desu.
|
Ano gakusei wa shoojiki deshita. (shoojiki datta desu). |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Jam ini kuno. |
Dulu, jam ini kuno.
|
Mahasiswa itu jujur. |
Dulu, mahasiswa itu jujur. |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Kalimat negatif |
||||||||||||
Present (akhiran ~i diubah menjadi ~ku arimasen atau ~kunai).
|
Past (akhiran ~i diubah menjadi ~ku arimasen deshita atau ~ku nakatta) |
Present (bentuk biasa atau akhiran ~i diubah menjadi ~denai). |
Past (Bentuk biasa atau menambahkan ~denakatta di belakang kata sifat) |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Kono toke wa fufuku arimasen. (fufukunai desu) |
Kono toke wa fufuku arimasen deshita. (furuku nakatta desu)
|
Ano gakusei wa shoojiki dewa arimasen (shoojikidenai desu). |
Ano gakusei wa shoojiki dewa arimasen deshita. (shoojiki denakatta desu). |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Jam ini tidak kuno. |
Dulu, jam ini tidak kuno. |
Mahasiswa itu tidak jujur. |
Dulu, mahasiswa itu tidak jujur. |
|||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Untuk menggabungkan dua kata sifat atau lebih.
|
Cara & penggunaan |
|||||||||||
Caranya : Setiap akhiran ~i yang berada di depan, diganti dengan ~kute. Kata sifat yang paling akhir tidak mengalami perubahan.
|
Caranya : Setiap kata sifat yang berada di depan ditambahkan ~de, lalu diikuti dengan kata sifat berikutnya.
|
|||||||||||
Contoh penggabungan dua kata sifat : |
Contoh penggabungan dua kata sifat : |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
chiisai + furui |
chiisakute, furui |
kirei + joozu |
kireide, joozu |
|||||||||
Kono uchi wa chisakute, furui desu. |
Sasuke san wa kireide, joozu desu. |
|||||||||||
Rumah ini kecil dan tua. |
Sasuke orangnya cantik dan pandai. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
nagai + hiroi |
nagakute, hiroi |
genki + joobu |
genkide, joobu |
|||||||||
Sono wa kawa nagakute, hiroi desu. |
Ano kodomo wa genkide, joobu desu. |
|||||||||||
Sungai itu panjang dan lebar. |
Anak itu sehat dan kuat. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh keyooshi & keiyoodoshi.
|
|
|||||||||||
takai + kirei |
takakute, kirei |
kirei + takai |
yukatade, takakute |
|||||||||
Lia san wa takakute, kirei desu. |
Lia san wa yukatade, kirei desu. |
|||||||||||
Lia orangnya tinggi dan cantik. |
Lia orangnya kaya dan cantik |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh lebih dari dua kata sifat : |
Contoh lebih dari dua kata sifat |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
takai + okii + kirei |
takakute, okikute, kirei. |
Kirei + joozu + yashashii. |
Kireide, joozude, yashashii. |
|||||||||
Kono uchi wa takakute, okikute, kirei desu.
|
Sasuke san wa kireide, joozude, yashashii desu. |
|||||||||||
Rumah itu mahal, besar dan bagus. |
Sasuke orangnya cantik, pintar dan baik hati. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Catatan |
Catatan |
|||||||||||
§ Penggabungan keiyooshi dan keiyoodooshi, sesuai dengan aturannya. |
§ Penggabungan keiyooshi dan keiyoodooshi, sesuai dengan aturannya |
|||||||||||
§ Untuk menggabungkan dua kata sifat yang negatif, sama dengan pola di atas. |
§ Untuk menggabungkan dua kata sifat yang negatif, sama dengan pola di atas. |
|||||||||||
Contoh : |
Contoh : |
|||||||||||
Kono uchi wa chisakunakute furukunai. |
|
|||||||||||
Rumah ini tidak kecil dan tidak tua |
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Menghubungkan kata sifat dengan kata kerja |
Cara & penggunaan |
|||||||||||
(akhiran ~i diubah menjadi ~ku + kata kerja.)
|
(menambahkan ~ni di belakang kata sifat.) |
|||||||||||
yoi + benkyoo suru. |
yoku benkyo suru. |
kinbren + benkyoo suru. |
kinbenni benkyoo suru. |
|||||||||
(belajar dengan cepat) |
(belajar dengan rajin) |
|||||||||||
|
|
|
|
|||||||||
Contoh : |
|
Contoh : |
|
|||||||||
Watashi wa (Nihongo o) hayaku benkyooshimasu. |
Watashi wa (Nihongo o) kimbenni benkyooshimasu. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Saya belajar (bahasa Jepang) dengan cepat. |
Saya belajar (bahasa Jepang) dengan rajin. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Kata sifat dalam gabungan Kalimat setara yang sejalan |
Cara & penggunaan |
|||||||||||
1. Soreni (selain itu) |
Digunakan untuk menambah keterangan yang sejalan dengan kalimat sebelumnya. |
|||||||||||
Pola : |
||||||||||||
… desu. Soreni … desu. |
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh : |
|
|||||||||||
Zoo wa hana ga nagai desu. |
Gajah belalainya panjang. |
|||||||||||
Zoo wa mimi ga okii desu. |
Gajah telinganya besar. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Digabungkan menjadi : |
|
|||||||||||
Zoo wa hana ga nagai desu. Soreni mimi ga okii desu. |
Gajah belalainya panjang. Selain itu telinganya besar. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
2. Shi (selain itu) |
Digunakan untuk menunjukkan bahwa dua buah kalimat bentuknya setara. |
|||||||||||
Pola : |
|
|||||||||||
… wa … mo … shi, …mo … desu |
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh : |
|
|||||||||||
Zoo wa hana ga nagai desu. |
Gajah belalainya panjang. |
|||||||||||
Zoo wa mimi ga okii desu. |
Gajah telinganya besar. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Digabungkan menjadi : |
|
|||||||||||
Zoo wa hana mo nagai shi, mimi mo okii desu. |
Gajah belalainya panjang selain itu telinganya besar. |
|||||||||||
Perhatikan ! |
||||||||||||
Langsung ditambahkan shi. |
Dalam bentuk desu ditambahkan shi. |
|||||||||||
Contoh : |
Contoh : |
|||||||||||
hana mo nagai shi, mimi mo okii desu. |
Kao mo kirei desu shi, atama mo ii desu. |
|||||||||||
belalainya panjang selain itu telinganya besar. |
Wajahnya cantik selain itu pandai (kepalanya bagus). |
|||||||||||
Kata sifat dalam gabungan kalimat setara yang berlawanan. |
Cara & penggunaan |
|||||||||||
1. Shikashi (tetapi) |
Digunakan untuk menambahkan keterangan yang berlawanan dengan kalimat sebelumnya. |
|||||||||||
Pola : |
|
|||||||||||
… desu. Shikashi, … desu. |
|
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh : |
|
|||||||||||
Zoo wa mimi ga okii desu. |
Gajah telinganya besar. |
|||||||||||
Zoo wa me ga chiisai desu. |
Gajah matanya kecil. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Digabungkan menjadi : |
|
|||||||||||
Zoo wa mimi ga okii desu. Shikashi me ga chiisai desu. |
Gakah telinganya besar. Tetapi matanya kecil. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
2. Ga (tetapi) |
Merupakan kata Bantu yang digunakan untuk menunjukkan bahwa dua kalimat itu berlawanan. |
|||||||||||
Pola : |
|
|||||||||||
1. … wa … wa … ga, … wa … desu. 2. … wa … wa … desu ga, … wa … desu. |
||||||||||||
|
|
|||||||||||
Contoh : |
|
|||||||||||
Zoo wa mimi ga okii desu. |
Gajah telinganya besar. |
|||||||||||
Zoo wa me ga chiisai desu. |
Gajah matanya kecil. |
|||||||||||
|
|
|||||||||||
Digabungkan menjadi : |
|
|||||||||||
1. Zoo wa mimi wa okii ga, me wa chiisai desu. |
Gakah telinganya besar tetapi matanya kecil. |
|||||||||||
2. Zoo wa mimi wa okii desu ga, me wa chiisai desu. |
||||||||||||
|
|
|||||||||||
Menyatakan : |
(Dari kata “yoi : bagus”) |
(Dari kata “kinben : rajin”) |
||||||||||
Kalau + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjad ~kereba.) |
(menambahkan kata |
||||||||||
yoi |
: yoiokereba (kalau bagus)
|
kinben |
: kinben (kalau rajin) |
|||||||||
Kalau tidak + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjadi ~kunakereba.) |
(menambahkan kata dewanai naraba di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yokunakereba (kalau tidak bagus)
|
kinben |
: kinben dewanai naraba (kalau tidak rajin) |
|||||||||
Kalau sudah tidak + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjadi ~kunakattara.) |
(menambahkan kata dattara di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yokunakattara (kalau sudah tidak bagus)
|
kinben |
: kinben dattara (kalau sudah tidak rajin) |
|||||||||
Mungkin + kata sifat |
(ditambahkan kata daroo dibelakang kata sifat.) |
(menambahkan kata daroo di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoi daroo (mungkin bagus)
|
kinben |
: kinben daroo (mungkin rajin) |
|||||||||
Mungkin tidak + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjadi ~kunai daroo.) |
(menambahkan kata dewanai daroo di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yokunai daroo (mungkin tidak bagus)
|
kinben |
: kinben dewanai daroo (mungkin tidak rajin) |
|||||||||
Menjadi + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjadi ~ku naru) |
(menambahkan kata ni naru di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoku naru (menjadi bagus).
|
kinben |
: kinben ni naru (menjadi rajin) |
|||||||||
Tidak menjadi + kata sifat |
(akhiran ~i diubah menjadi ~ku naranai.) |
(menambahkan kata ni naranai. Di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoku naranai (tidak menjadi bagus)
|
kinben |
: kinben ni naranai (tidak menjadi rajin) |
|||||||||
Nampaknya + kata sifat |
(ditambahkan kata rashii desu dibelakang kata sifat.) |
(menambahkan kata rashii di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoi rashii desu. (nampaknya bagus)
|
kinben |
: kinben rashii desu. (nampaknya rajin) |
|||||||||
Katanya + kata sifat |
(ditambahkan kata soo desu dibelakang kata sifat.) |
(menambahkan kata da soo desu di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoi soo desu (katanya bagus)
|
kinben |
: kinben da soo desu. (katanya rajin) |
|||||||||
Kiranya + kata sifat |
(ditambahkan kata yoo desu dibelakang kata sifat.) |
(menambahkan kata da yoo desu di belakang kata sifat.) |
||||||||||
yoi |
: yoi yoo desu. (kiranya bagus) |
kinben |
: kinben da yoo desu. (kiranya rajin) |
|||||||||